MEMBUAT KALUA KULIT JERUK BALI
Fenomena perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini adalah adanya
kecenderungan mengkonsumsi makanan siap saji.
Masyarakat lebih suka membeli
makanan yang sudah jadi dari pada harus repot mengolahnya sendiri. Keadaan tersebut merupakan peluang usaha bagi
pengusaha agribisnis sebab kebanyakan bahan baku produksi makanan olahan
berasal dari hasil pertanian.
Faktor penunjang agar hasil pertanian
dapat diolah dan diproduksi menjadi makanan olahan yang mempunyai nilai
kompetitif adalah tersedianya informasi teknologi pengolahan hasil pertanian
tepat guna. Di Indonesia buah jeruk bali
pada umumnya tumbuh di halaman rumah dan pada lahan kebun lainnya. Buah jeruk bali banyak dibiarkan dan tidak
dipanen sebab pada umumnya buah tersebut berkualitas rendah.
Agar buah jeruk bali dapat diolah menjadi
makanan olahan, maka diperlukan
teknologi pengolahan hasil buah jeruk bali tersebut. Salah satu makanan hasil olahan yang berbahan
baku buah jeruk bali adalah dengan cara memanfaatkan kulit jeruk bali tersebut
menjadi kalua kulit jeruk bali.
Pada umumnya tanaman jeruk bali
dapat ditanam pada semua jenis tanah dan ketinggian tempat dari permukaan air
laut, tetapi agar tanaman jeruk bali tumbuh dengan baik diperlukan syarat
tumbuh yang sesuai.
Kalua jeruk bali adalah jenis
makanan olahan yang dikonsumsi sebagai camilan dan diolah melalui proses
penggulaan. Penambahan gula pada proses
pembuatan kalua jeruk adalah untuk memberi rasa manis dan sebagai bahan
pengawet, sehingga kalua jeruk bali relatif tahan lama.
- Alat
Ø
Kompor
Ø
Wajan besar
Ø
Pengaduk kayu
Ø
Baskom besar
Ø
Pisau
Ø
Timbangan
- Bahan
Ø
Buah jeruk bali
Ø
Gula merah/gula
pasir
Ø
Pewarna (bila
menggunakan gula pasir)
B.
CARA
MEMBUAT KALUA JERUK BALI
1. Pilihlah buah
jeruk bali yang baik, sehat dan masih muda
2. Kupas kulit
bagian luarnya (berwarna hijau) setebal ± 1 mm
3. Belah buah jeruk
bali yang sudah dikupas kulit luarnya menjadi empat bagian
4. Buang bagian dalamnya hingga tersisa kulit buah bagian
dalamnya yang berwarna putih
5. Potong-potong
kulit jeruk bali sesuai selera (segi tiga, segi empat atau trapesium)
6. Rendamlah dalam
larutan air kapur selama 12 s/d 24 jam
7. Setelah direndam
dalam larutan kapur, cuci sampai bersih kemudian rebuslah dalam air mendidih
selama ± 4 jam (sampai masak)
8. Angkatlah
rebusan kulit jeruk bali bila sudah masak, kemudian cuci dengan air bersih dalam keadaan rebusan masih panas
9.
Tiriskan agar
air yang tersisa dapat berkurang
10. Setelah
ditiriskan, lakukan proses penggulaan, yaitu dengan cara direbus (tanpa
penambahan air) dalam wajan dan
tambahkan gula yang berfungsi sebagai pemanis dan pengawet. Perbandingan kulit jeruk bali dengan gula
adalah 1 : 1
11. Setelah keadaan
kadar air berkurang dan hampir kering, rebusan diangkat dan didinginkan,
kemudian kemas dalam plastik agar terbebas dari pengaruh kelembaban udara
sehingga keadaan kalua jeruk bali tetap kering.
Sumber : Hasil Survey Lapangan dan Kajian Sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar